Friday, May 4, 2007

Padang nan Selalu Terkenang

Kota Padang mungkin hanya sekedar kota persinggahan sementara untuk para penggila wisata atau rekreasi. Kebanyakan wisatawan yang berkunjung ke Sumatera Barat akan langsung menuju Kota Bukittinggi atau berpesiar ke Kepulauan Mentawai. Hal ini dimaklumi karena hawa kota Padang yang panas mungkin tidak terlalu diminati oleh wisatawan lokal yang cenderung menyukai sejuknya hawa kota Bukittinggi .

Namun apabila anda berkunjung ke Sumatera Barat, khususnya kota Padang untuk keperluan bisnis dan tidak punya cukup waktu untuk mengunjungi kota Bukittinggi, Pagaruyung, Danau Maninjau, apalagi Mentawai, jangan khawatir. Banyak pilihan objek wisata yang bisa mewakili “rancak”nya alam Minangkabau di kota Padang.
Secara Geografis, kota Padang terletak di dataran rendah yang sempit, yang diapit oleh jajaran pegunungan Bukit Barisan dan Hamparan Samudera Hindia. Perpaduan pegunungan dan lautan biru membuat kota Padang dianugerahi pemandangan yang indah. Anda bisa memuktikan sendiri, apabila anda berdiri di pinggir pantai Padang, anda akan melihat Jajaran bukit Barisan yang diselimuti kabut.

Kota Padang dahulunya tidak sebesar sekarang. Padang dahulunya adalah sebuah “kanagarian” yang berada di muara Batang Harau, tepatnya di sekitar jembatan Siti Nurbaya sekarang. Adalah seorang Rangkayo Kaciak, yang menandatangani kesepakatan dengan Belanda sehingga Belanda bisa membangun loji dan pusat perdagangan di Muara Batang Harau. Belanda membangun pelabuhan Muara ini menjadi pusat perdagangan dan distribusi hasil-hasil bumi dari pedalaman Minangkabau yang kaya dan subur. Maraknya kegiatan perdagangan di Pelabuhan Muaro menjadikan Nagari Padang sebagai kota paling ramai di Pantai Barat Sumatera.

Namun, seiring semakin ramainya perniagaan dan dibangunnya pertambangan Batubara di Ombilin, Sawahlunto, serta pembangunan Pabrik Semen Indarung, Pemerintah Hindia Belanda membangun sebuah Pelabuhan baru di sebelah Selatan Kota Padang, pelabuhan ini bernama pelabuhan Emma Haven, yang sekarang dikenal dengan Pelabuhan Teluk Bayur.
Sisa-sisa kejayaan kota Padang dengan Pelabuhan Muaronya masih bisa anda nikmati saat ini. Hanya beberapa menit dari pusat Kota, didaerah Muaro, anda akan menemukan jejeran bangunan-bangunan Tua yang masih dihuni oleh penduduk keturunan Tinghoa. Disini anda akan menemukan Nuansa Eropa dan Era Kolonial, apalagi ketika memasuki komplek Pasa Gadang. Saat ini Pemerintah Kota Padang telah merenovasi kawasan Muaro menjadi kawasan Wisata. Setelah dibangunnya Jembatan Siti Nurbaya tepat diatas pelabuhan Muaro yang menjadi ikon baru wisata Kota Padang.


Dari atas jembatan ini, anda akan disuguhi jejeran perahu-perahu nelayan yang disusun rapi diatas air muara sungai yang cukup bersih. Dan dari sini anda akan melihat keangkuhan Pegunungan Bukit Barisan dan Ujung lancip atap gonjong yang mendominasi gedung-gedung di Kota Padang.

Pantai padang adalah tempat Hang Out paling favorit dan murah meriah di Kota Padang. Hanya beberapa menit dari pusat kota dan dari Jembatan Siti Nurbaya, anda akan disuguhi birunya laut dan hempasan ombak di bebatuan dan pasir. Meskipun pantai berpasirnya sedikit dan kurang tepat untuk berenang apalagi bermain ombak, pantai PAdang menawarkan nuansa yang sangat romantis. Disepanjang pantai sangat mudah ditemui bangku-bangku yang disediakan untuk menikmati jagung baker, sate , atau hanya sekedar menikmati terbenamnya matahari di ufuk barat.


Waktu yang paling tepat untuk menikmati keindahan pantai Padang adalah pada waktu pagi, sore dan malam hari. Jangan coba-coba “nongkrong” di pantai Padang tengah hari, kecuali anda siap terbakar teriknya matahari.

Apabila anda ada waktu teruslah ke Pantai Air Manis, teluk Bayur dan Bungus. Sepanjang perjalanan anda akan disuguhi pemandangan alam nan sangat menakjubkan. Perpaduan yang indah antara liku-liku perbukitan dan birunya lautan samudera Hindia. Di Pantai Air Manis, sekitar 20 Menit dari Pantai Padang, anda bisa melihat situs batu Malin Kundang yang ceritanya sudah melegenda ke seantero nusantara. Pantai air manis sendiri adalah pantai berpasir yang landai. Meskipun tidak berpasir putih, tap tidaklah mengurangi pesona keelokan pantai ini.

Dari sini perjalanan diteruskan ke Daerah Bungus. Diperjalanan anda bisa melihat permainya pelabuhan teluk bayur. Pelabuhan alam ini berair tenang, berbeda sekali dengan laut Pantai Padang yang keras. Jalan menuju Bungus berbelok-belok, tapi akan diobati dengan pemandangan alam yang sangat indah yang tiada duanya, anda akan diapit oleh tebing dan jurang yang dibawahnya menanti lautan biru. Dibeberapa titik anda akan menemui kumpulan monyet yang jinak.

Pantai di daerah Bungus sangat beragam. Rata-rata berpasir putih dengan air laut yang tenang dan jernih. Disini anda bisa berenang dan bermain ombak. Penginapan dan resort mudah ditemui disini.

Salah... apabila anda mengidentikkan kota Padang dengan “panas”. Sekitar 30 menit dari pusat kota kearah timur anda akan melihat nuansa yang lebih sejuk. Didaerah Lubuk Minturun, anda akan menemukan sebuah sungai dengan air yang sangat jernih. Sungai lubuk minturun sudah dikenal oleh warga kota Padang sebagai tempat untuk Balimau (ritual mandi bersuci sebelum masuk Ramadhan). Disini anda bisa melepaskan penat dengan berendam di sejuknya air sungai nan bening, dengan kerindangan pohon di pingirnya. Sungai Lubuk Minturun agak merupakan pilihan tepat bagi anda untuk melepaskan kepenatan setelah urusan bisnis di kota Padang.
Dari Lubuk Minturun ke arah timur lagi, sekitar 30 menit, anda bisa menikmati kesejukan hawa pegunungan, Taman Hutan Raya (tahura) Bung Hatta. Berada di ketinggian 600 sampai 1000 meter dpl, Tahura ini di tumbuhi oleh tumbuhan langka dan beberapa satwa yang dilindungi.
Lebih keatas lagi, anda akan menemukan sebuah tempat istirahat yang tidak terlalu luas, biasa disebut Sitinjau Lauik (Tempat meninjau/melihat laut) atau juga disebut Padang Scenic Point. Dari sini anda bisa menikmati pemandangan kota Padang di bawah sana yang diselimuti kabut tipis, dan birunya samudera Hindia serta lekuk-lekuk garis pantai Kota Padang.
Jadi, siapa bilang semua sudut kota Padang itu panas ?

Malam hari adalah saat yang tepat untuk menikmati keindahan dan bersihnya kota Padang. Cobalah mengambil rute jalan Prof. Hamka, Jl. Jend Sudirman dan Jl. Khatib Sulaiman . Sepanjang jalan, anda bisa melihat jejeran gedung-gedung dengan keindahan yang tidak akan anda temui di tempat manapun didunia ini. Gedung-gedung ini dihiasi dengan atap Gonjong yang lancip menusuk langit. Rata-rata gedung-gedung di kawasan ini dihiasi ornament-ornamen khas Minangkabau yang indah. Dan yang membuat kagum, dikawasan Jl. Sudirman anda akan menyadari mengapa kota Padang dijuluki kota Terbersih di Indonesia.

Jalanan beraspal rapi dan bebas sampah. Sungai-sungai dan jembatan yang dilewati sepanang rute tersebut masih bersih. Bahkan salah satu sungai, Banda Bakali, sering dijadikan ajang oleh raga Kano dan Perahu Naga, padahal Sungai Banda Bakali terletak di pusat kota.

Apabila anda ingin merasakan keramaian kota, singgahlah di jalan Permindo dan Jalan Damar. Disini anda akan menemukan jejeran pertokoan. Uniknya, daerah ini selalu padat oleh kaum remaja kota Padang. Dan hanya disini lah anda akan menemukan anak-anak muda kota padang yang menjajakan hasil kreasi mereka. Yah…seperti Marliboronya Kota Padang.

Kota Padang sebenarnya lebih dikenal dengan kelezatan restoran Padang yang tersebar hampir diseluruh Indonesia. Dikota Padanglah lidah anda akan dimanja dengan berbagai sajian khas kota Padang yang Spicy, pedas dan gurih. Perpaduan bumbu dan lezatnya beras solok (beras khas ranah minang yang hanya tumbuh subur di Kab. Solok) membuat masakan padang di kota padang jauh lebih lezat ketimbang di daerah lain. Sehingga tak salah kalau anda mencoba mencicipi restoran padang di kota ini.

Disamping restoran padang, banyak penganan khas Minangkabau yang bisa anda temukan di kota Padang. Tepat di Jalan M Yamin, di pusat kota Padang, terdapat restoran yang menyajikan makanan khas sumatera barat, seperti martabak kubang, roti cane, sate pariaman, nasi goreng padang, soto padang dan lontong sayur padang, seta masih banyak sajian makanan khas Minangkabau yang akan mudah anda temukan dikota padang, tepatnya di Jalan M. Yamin. Jalan ini terletak di jantung kota Padang,sehingga mudah dijangkau dari manapun di kota padang.
Akan tetapi, apabila anda penggila dunia malam dan gemerlapnya diskotik atau pub, kota padang bukan pilihan yang tepat. Meskipun merupakan ibukota propinsi dan merupakan kota terbesar ketiga di Pulau Sumatera, namun masyarakat kota Padang adalah masyarakat yang sangat agamis sehingga pub atau diskotik tidak populer dikota ini. Namun begitu, beberapa longue dan pub atau diskotik masih bisa anda temui di hotel-hotel berbintang yang ada di kota Bingkuang ini.